Ilustrasi |
Gempa berkekuatan 6,2 SR mengunjang di kawasan Padangpanjang Sumatera Barat. Namun, gempa tersebut diduga kuat bukan dari fenomena alam, melainkan akibat uji coba nuklir Korea Utara sekitar pukul 10.29 WIB, Minggu siang (3/9).
�Indikasi ledakan nuklir Korea Utara jam 10.29 WIB, sinyal tercatat di seismograph Padang jam 10.38 WIB. Kekuatan ledakan nuklirnya 6,2 SR, setara dengan gempa tanggal 1 September kemarin,� kata Kepala BMKG Padangpanjang, Rahmat Triyono.
Uji coba nuklir kali keenam yang digelar Korea Utara itu terpantau di wilayah Kirju, Timur Laut Korea Utara. BMKG mendeteksi adanya getaran kuat selama 30 detik dan perlahan berkurang hingga berdurasi empat menit. Rahmat menyebutkan getaran yang terdeteksi sebagai uji coba nuklir Korea Utara itu dapat disimpulkan dari perbedaan bentuk sinyal. �Jika sinyal akibat gempa maka akan terlihat adanya gelombang sekunder. Sementara, sinyal nuklir tidak muncul gelombang sekundernya,� jelas Rahmat.
Sejumlah media massa menyebut uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara ini sebagai bentuk protes. Korut menentang latihan bersama yang digelar militer Amerika Serikat dan Korea Selatan beberapa waktu lalu. Korea Utara melakukan uji nuklir terakhirnya September tahun lalu. Mereka telah menentang sanksi AS dan tekanan internasional dengan mengembangkan senjata nuklir dan menguji rudal yang kemungkinan bisa mencapai AS.
Serangkaian uji nuklir terbaru mereka telah menimbulkan kekhawatiran internasional. Dalam laporan terbaru pada Minggu, kantor berita pemerintah KCNA mengatakan bwah Kim Jong-un telah mengunjungi ilmuwan di institut senjata nuklir dan �membimbing kerja mempersenjatai nuklir�.
�Baru-baru ini, institut sukses dalam mengembangkan senjata nuklir yang lebih canggih,� kata laporan tersebut. �Dia (Kim Jong-un) mengawasi bom-H dimasukkan ke dalam ICBM (rudal balistik antar-benua),� lanjut laporan itu.
Laporan tersebut juga memperlihatkan foto sang pemimpin memeriksa senjata baru itu. KCNA menggambarkan senjata itu sebagai �senjata termonuklir multifungsi dengan kekuatan menghancurkan yang dahsyat yang bisa diledakkan bahkan dari ketinggian�.
Pakar internasional mengatakan bahwa Korea Utara telah mengalami kemajuan dalam kemampuan senjata nuklirnya tapi belum jelas apakah mereka sukses membuat versi miniatur senjata nuklir yang bisa dimasukkan ke dalam rudal. (jpnn/pojoksatu)
Sumber : http://www.radarcirebon.com
�Indikasi ledakan nuklir Korea Utara jam 10.29 WIB, sinyal tercatat di seismograph Padang jam 10.38 WIB. Kekuatan ledakan nuklirnya 6,2 SR, setara dengan gempa tanggal 1 September kemarin,� kata Kepala BMKG Padangpanjang, Rahmat Triyono.
Uji coba nuklir kali keenam yang digelar Korea Utara itu terpantau di wilayah Kirju, Timur Laut Korea Utara. BMKG mendeteksi adanya getaran kuat selama 30 detik dan perlahan berkurang hingga berdurasi empat menit. Rahmat menyebutkan getaran yang terdeteksi sebagai uji coba nuklir Korea Utara itu dapat disimpulkan dari perbedaan bentuk sinyal. �Jika sinyal akibat gempa maka akan terlihat adanya gelombang sekunder. Sementara, sinyal nuklir tidak muncul gelombang sekundernya,� jelas Rahmat.
Sejumlah media massa menyebut uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara ini sebagai bentuk protes. Korut menentang latihan bersama yang digelar militer Amerika Serikat dan Korea Selatan beberapa waktu lalu. Korea Utara melakukan uji nuklir terakhirnya September tahun lalu. Mereka telah menentang sanksi AS dan tekanan internasional dengan mengembangkan senjata nuklir dan menguji rudal yang kemungkinan bisa mencapai AS.
Serangkaian uji nuklir terbaru mereka telah menimbulkan kekhawatiran internasional. Dalam laporan terbaru pada Minggu, kantor berita pemerintah KCNA mengatakan bwah Kim Jong-un telah mengunjungi ilmuwan di institut senjata nuklir dan �membimbing kerja mempersenjatai nuklir�.
�Baru-baru ini, institut sukses dalam mengembangkan senjata nuklir yang lebih canggih,� kata laporan tersebut. �Dia (Kim Jong-un) mengawasi bom-H dimasukkan ke dalam ICBM (rudal balistik antar-benua),� lanjut laporan itu.
Laporan tersebut juga memperlihatkan foto sang pemimpin memeriksa senjata baru itu. KCNA menggambarkan senjata itu sebagai �senjata termonuklir multifungsi dengan kekuatan menghancurkan yang dahsyat yang bisa diledakkan bahkan dari ketinggian�.
Pakar internasional mengatakan bahwa Korea Utara telah mengalami kemajuan dalam kemampuan senjata nuklirnya tapi belum jelas apakah mereka sukses membuat versi miniatur senjata nuklir yang bisa dimasukkan ke dalam rudal. (jpnn/pojoksatu)
Sumber : http://www.radarcirebon.com
0 Response to "Gempa di Padangpanjang Akibat Ledakan Uji Coba Nuklir Korea Utara"
Post a Comment