Artileri K-9 Thunder |
Karena situasi Semenanjung Korea yang menghangat, Korea Selatan meningkatkan kesiap siagaan militernya. Hal tersebut diwujudkan dalam sejumlah latihan militer independen dan juga latihan bareng bersama dengan Amerika Serikat. Nah, salah satu yang dilatihkan secara intens adalah sistem artileri Korea Selatan, karena artileri jadi kunci serangan balasan apabila Korea Selatan sampai diserang.
Tulang punggung kekuatan artileri Korea Selatan adalah sistem artileri swagerak K-9 Thunder yang dibuat oleh perusahaan dalam negeri, Samsung Techwin. K-9 sukses dipasarkan ke mancanegara dengan Turki serta Polandia menjadi pengguna luar negeri yang mempercayai kualitas produk Korea Selatan ini. Beberapa negara lain yang akan menyusul adalah Estonia dan India.
Untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak, dalam latihan di kota Cheorwon-gun, Propinsi Gangwon, yang terletak di Pantai Timur Semenanjung Korea dan terletak di dekat DMZ (Demilitarized Zone), terjadi kecelakaan fatal dalam pada satu dari 10 unit K-9 yang digunakan pada 18 Agustus 2017.
Terjadi ledakan di dalam kabin kendaraan pada saat penembakan dilakukan, sehingga satu orang prajurit gugur karena luka-lukanya di rumah sakit, sementara enam lainnya terluka parah. Dalam kondisi normal, K-9 dioperasikan oleh 5 awak, tetapi dalam latihan ini ada dua prajurit lain sebagai pengamat. Militer Korea Selatan tidak merilis nama prajurit yang gugur, tetapi menyebutkan pangkatnya yaitu seorang Sersan Satu.
Menurut sumber militer Korea Selatan, ledakan terjadi karena adanya asap di dalam breech block, tempat peluru dimasukkan agar siap ditembakkan. Asap tersebut juga menimbulkan percikan api sehingga menimbulkan kebakaran sehingga tiga kantung propelan terbakar habis tanpa sisa. Desain peluru howitzer 155mm sendiri memisahkan antara peluru dan kantung propelannya.
Atas insiden ini, Korea Selatan memutuskan untuk menghentikan penggunaan K-9 sampai militernya dan perusahaan Samsung Techwin dapat menemukan penyebab insiden mematikan tersebut. Pasalnya, bukan kali pertama ini K9 mengalami masalah. Pada saat terjadinya serangan ke pulau Yeonpyeong pada November 2010, dua K-9 yang seharusnya bisa membalas justru mengalami kerusakan mekanik.
Insiden pada sistem artileri swagerak K-9 ini menimbulkan dampak serius pada prospek penjualan K-9 ke luar negeri. Parlemen India kabarnya mempertanyakan kasus insiden tersebut, dalam kaitannya dengan rencana pembelian K-9 Vajra, versi dari K-9 yang disiapkan khusus untuk dirakit di dalam negeri India. (Aryo Nugroho)
0 Response to "Korea Selatan Hentikan Penggunaan Artileri K-9 Thunder Karena Insiden Fatal"
Post a Comment