Militer Filipina |
Filipina, tidak hanya menguras banyak tenaga, tapi juga biaya untuk memerangi kelompok militan Maute di Marawi.
Sejak perang terjadi akhir Mei lalu, militer Filipina (AFP) menghabiskan anggaran Philippine Peso (PHP) 3 miliar (sekitar Rp 777,9 miliar).
Padahal, perang di kota yang mayoritas penduduknya muslim itu belum selesai.
Kemarin (8/9) Departemen Pertahanan meminta tambahan dana PHP 1 miliar (Rp 259,2 miliar) ke Kongres.
Brigjen Restituto Padilla, juru bicara AFP, mengungkapkan, dana habis terpakai untuk membeli amunisi, bahan bakar, dan berbagai keperluan lainnya selama perang berlangsung.
AFP memang mengerahkan ribuan tentara ke ibu kota Provinsi Lanao del Sur tersebut.
Belum lagi helikopter tempur yang hampir setiap hari menjatuhkan bom di tempat-tempat persembunyian militan pendukung Islamic State (IS) alias ISIS itu. Semuanya butuh biaya yang besar.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dua pekan lalu mengungkapkan, perang di Marawi sudah sampai tahap akhir.
Tapi, hingga kemarin, belum ada tanda-tanda pertempuran bakal selesai.
Maute masih terus memberikan perlawanan sengit. Biaya untuk perang pun terus mengucur setiap hari.
''Karena itu, pemerintah menganggap sudah sepantasnya memberikan tambahan dana ke AFP untuk mencukupi kebutuhan menyelesaikan pertempuran tersebut,'' tegas Padilla mengenai persetujuan pemerintah untuk mengajukan dana ke Kongres.
Hingga kemarin, perang di Marawi berlangsung selama 109 hari. Selama itu, 843 orang telah tewas.
Perinciannya, 653 militan, 145 tentara dan polisi, serta 45 penduduk sipil. Sekitar 500 ribu penduduk Marawi kini mengungsi. (AFP/Philstar/sha/c22/any/jpnn)
Sumber : http://www.jpnn.com
Sejak perang terjadi akhir Mei lalu, militer Filipina (AFP) menghabiskan anggaran Philippine Peso (PHP) 3 miliar (sekitar Rp 777,9 miliar).
Padahal, perang di kota yang mayoritas penduduknya muslim itu belum selesai.
Kemarin (8/9) Departemen Pertahanan meminta tambahan dana PHP 1 miliar (Rp 259,2 miliar) ke Kongres.
Brigjen Restituto Padilla, juru bicara AFP, mengungkapkan, dana habis terpakai untuk membeli amunisi, bahan bakar, dan berbagai keperluan lainnya selama perang berlangsung.
AFP memang mengerahkan ribuan tentara ke ibu kota Provinsi Lanao del Sur tersebut.
Belum lagi helikopter tempur yang hampir setiap hari menjatuhkan bom di tempat-tempat persembunyian militan pendukung Islamic State (IS) alias ISIS itu. Semuanya butuh biaya yang besar.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dua pekan lalu mengungkapkan, perang di Marawi sudah sampai tahap akhir.
Tapi, hingga kemarin, belum ada tanda-tanda pertempuran bakal selesai.
Maute masih terus memberikan perlawanan sengit. Biaya untuk perang pun terus mengucur setiap hari.
''Karena itu, pemerintah menganggap sudah sepantasnya memberikan tambahan dana ke AFP untuk mencukupi kebutuhan menyelesaikan pertempuran tersebut,'' tegas Padilla mengenai persetujuan pemerintah untuk mengajukan dana ke Kongres.
Hingga kemarin, perang di Marawi berlangsung selama 109 hari. Selama itu, 843 orang telah tewas.
Perinciannya, 653 militan, 145 tentara dan polisi, serta 45 penduduk sipil. Sekitar 500 ribu penduduk Marawi kini mengungsi. (AFP/Philstar/sha/c22/any/jpnn)
Sumber : http://www.jpnn.com
0 Response to "Filipina Kehabisan Dana Perangi Maute"
Post a Comment