PT PAL |
Pembuat kapal Indonesia PT PAL menyatakan keyakinannya bahwa pihaknya akan dapat menyerahkan kapal selam ketiga yang dipesan oleh TNI AL tepat waktu.
Perusahaan itu memiliki alasan untuk optimis: Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co (DSME) telah melatih lebih dari 200 orang Indonesia di Korea Selatan sebagai bagian dari kesepakatan transfer teknologi antara kedua perusahaan tersebut.
PT PAL, dengan bantuan DSME, diharapkan bisa menyerahkan kapal selam ketiga pada akhir 2018.
Direktur Utama PT PAL, Budiman Saleh, mengakui bahwa saat mengerjakan kapal selam Kelas Changbogo pertama dan kedua di Korea Selatan, perusahaan tersebut membuat sejumlah kesalahan.
Namun, tidak ada kesalahan yang dibuat saat membangun kapal selam ketiga.
"Ini adalah momen bersejarah bagi kami, PT PAL, karena menurut pengawasan DSME, kami tidak melakukan kesalahan saat mengerjakan di kapal selam ketiga di Surabaya," kata Budiman di sela-sela upacara untuk kapal selam ketiga yang diadakan di grand assembly area di Divisi Kapal Perang PT PAL di Surabaya, Senin (28/08).
Dia menambahkan bahwa dengan keahlian para pegawainya, PT PAL akan dapat menguasai teknologi pembuatan kapal selam secara mandiri, tingkat teknologi tertinggi di industri galangan kapal.
PT PAL saat ini bekerja untuk menggabungkan dan mengintegrasikan berbagai bagian yang dibuat terpisah di pabrik DSME di Korea Selatan menjadi hull kapal selam utuh.
DSME memenangkan tender untuk membangun tiga kapal selam untuk TNI AL. Mereka mengundang PT PAL Indonesia untuk ambil bagian dalam proyek ini melalui skema transfer teknologi.
Pemerintah RI sebelumnya telah menyalurkan dana sebesar Rp 1,5 triliun ($ 112,4 juta) melalui skema penambahan penyertaan modal negara (PMN) dimana digunakan PT PAL untuk mengembangkan pabrik kapal selam dan membeli berbagai peralatan pendukung yang dibutuhkan dalam proses menggabungkan dan mengintegrasikan kapal selam ketiga.
PT PAL menggunakan teknik penggabungan lima bagian (five-section joining) mulai dari buritan hingga haluan kapal selam.
Jika prosesnya berhasil, PT PAL Indonesia akan bisa membangun kapal selam keempat, kelima dan keenam secara mandiri.
"Kami menargetkan untuk memproduksi kapal selam keempat, kelima dan keenam sepenuhnya di PAL," kata Budiman.
Dalam perkembangan terkait, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi memimpin upacara menyambut kedatangan kapal selam KRI Nagapasa-403 di dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, dari Korea Selatan, setelah diluncurkan secara resmi oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada awal bulan ini.
"KRI Nagapasa-403 dapat menghasilkan efek deteren di wilayah ini, meningkatkan kinerja Angkatan Laut dalam menjalankan tugasnya dan secara aktif memperkuat pertahanan Indonesia," kata Ade.
Kapal selam, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Harry Setyawan, melakukan perjalanan dari Korea Selatan dengan 41 anggota awak kapal.
Diperlukan waktu 16 hari untuk kapal sepanjang 61,3 meter itu tiba di Indonesia.
Dengan kecepatan di bawah air sekitar 21 knot, kapal selam itu dapat melakukan perjalanan selama lebih dari 50 hari dan membawa 40 awak kapal.
Kapal selam dilengkapi dengan delapan tabung torpedo.
KRI Nagapasa-403 memiliki sistem tempur terbaru, sistem operasi yang disempurnakan, mast periskop non-hull penetrating, akomodasi yang nyaman, serta peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan rudal anti-kapal permukaan.
0 Response to "PT PAL Optimis tentang Penyelesaian Kapal Selam Ketiga"
Post a Comment